BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Properti,
bangunan pabrik dan peralatan adalah aktiva yang diharapkan dapat memberikan
manfaat lebih dari satu tahun, digunakan di dalam bisnis, dan tidak untuk
diperjual belikan. Maksud untuk menggunakan aktiva tersebutsebagai bagian dari
operasi usaha klien dan kegunaan yang diharapkan lebih dari satu tahun itu
adalah karakteristik penting yang membedakan aktiva-aktiva ini dari persediaan,
biaya dibayar dimuka, dan investasi.
Karena
audit akun properti, bangunan pabrik dan peralatan ini sama, maka seksi ini
memfokuskan pada audit peralaytan menufaktur untuk mengilustrasikan pendekatan
audit semua jenis akun properti. Jika ada perbedaan signifikan dalam verifikasi
akun properti, bangunan pabrik dan peralatan lain, maka perbedaan tersebut
singkat saja pembahasannya.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan pokok yang
akan di bahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pemeriksanan akutansi tentang properti,
bangunan pabrik dan peralatan..?
3.
Tujuan
Sesuai dengan
permasalahan yang dikemukakan diatas, penelitian ini diharapkan dapat
memperoleh tujuan sebagai berikut, yaitu :untuk mengetahui bagaimana pemeriksanan akutansi tentang properti,
bangunan pabrik dan peralatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Properti,
bangunan pabrik dan peralatan adalah aktiva yang diharapkan dapat memberikan
manfaat lebih dari satu tahun, digunakan di dalam bisnis, dan tidak untuk
diperjual belikan. Maksud untuk menggunakan aktiva tersebutsebagai bagian dari
operasi usaha klien dan kegunaan yang diharapkan lebih dari satu tahun itu
adalah karakteristik penting yang membedakan aktiva-aktiva ini dari persediaan,
biaya dibayar dimuka, dan investasi.
Catatan
akuntansi utama untuk membukukan akun peralatan manufaktur, properti lain,
bangunan pabrik, dan peralatan biasanya adalah berkas induk aktiva tetap.
Isinya harus dimengerti agar studi terhadap audit peralatan pabrik itu
dapat berguna, berkas induk itu terdiri dari sekumpulan catatan, satu untuk
tiap-tiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki. Pada
gilirannya tiap-tiap catatan akan mencakup informasi deskriptif, tanggal
perolehan, biaya perolehan, penyusutan tahun berjalan, dan akumulasi penyusutan
properti. Total dari seluruh catatan dalam berkas induk itu akan sama dengan
saldo buku besar untuk akun-akun terkait. Berkas induk itu juga akan berisi
informasi mengenai properti yang diperoleh dan diakhiri penggunaannya sepanjang
tahun berjalan. Peralatan manufaktur
normalnya diaudit dengan cara yang berbeda dari akun aktiva lancar karena tiga
alasan yaitu :
1.
Biasanya hanya terdapat sedikit
perolehan peralatan pabrik pada tahun berjalan
2.
Jumlah dari perolehan tertentu
seringkali material
3.
Peralatan siklus pembayaran dan akuisisi
yang dipelajari dalam bab terakhir.
Klasifikasi
Akun Properti, Bangunan pabrik dan Peralatan
1. Tanah
dan peningkatan tanah
2. Bangunan
dan peningkatan bangunan
3. Peralatan
manufaktur
4. Perabot
dan perlengkapan kantor
5. Kendaraan
bermotor dan truk
6. Leasehold
improvement
7. Kontruksi
dalam proses untuk properti, bangunan pabrik dan peralatan.
Metodologi
perancangan pengujian terinci atas saldo untuk akun siklus perolehan dan
pembayaran lain.
Dalam audit akun peralatan
manufaktur dan akun terkait, berguna untuk memisahkan pengujian menjadi kategori-kategori
berikut :
·
Prosedur analitk
·
Verifikasi perolehan tahun berjalan
·
Verifikasi pelepasan tahun berjalan
·
Verifikasi saldo akhir akun aktiva
·
Verifikasi beban penyusutan dan aktiva
Prosedur Analitik untuk Peralatan
Pabrik
Prosedur
Analitik
|
Kemungkinan
salah saji
|
Bandingkan
beban penyusutan dibagi biaya peralatan pabrik kotor dengan tahun sebelumnya
|
Salah saji beban penyusutan dan
akumulasi penyusutan
|
Bandingkan
akumulasi penyusutan dibagi biaya peralatan pabrik kotor dengan tahun
sebelumnya
|
Salah saji akumulasi penyusutan
|
Bandingkan
beban perbaikan dan pemeliharaan, beban perlengkapan, beban peralatan kecil
tahunan dengan tahun sebelumnya
|
Membebankan jumlah yang seharusnya
dikapitalisasi
|
Bandingkan
biaya peralatan pabrik kotor
|
Peralatan yang menganggur atau
peralatan yang telah dilepaskanakan tetapi tidak dihapuskan
|
Tujuan
Audit Terkait Saldo
Ø Perolehan
tahun berjalan pada skedul perolehan cocok dengan jumlah pada berkas induk yang
terkait, dan jumlah total cocok dengan buku besar.
Ø Perolehan
tahun berjalan yang tercatat adalah ada (keberadaan atau keterjadian)
Ø Perolehan
yang ada telah dicatat (kelengkapan)
Ø Perolehan
tahun berjalan yang tercatat dihitung dengan akurat (keakuratan)
Ø Perolehan
tahun berjalan yang tercatat diklasifikasikan dengan tepat (klasifikasi)
Ø Perolehan
tahun berjalan dicatat dalam periode yang benar (pisah batas)
Ø Klien
memiliki hak kepemilikan atas perolehan tahun berjalan (kepemilikan).
Melakukan
verifikasi pelepasan tahun berjalan
Karena
kegagalan untuk membukukan pelepasan peralatan pabrik yang tidak lagi digunakan
dapat secara signifikan mempengaruhi laporan keuangan, pencarian atas pelepasan
yang tidak dibukukan merupakan hal yang sangat penting. Prosedur berikut
seringkali digunakan untuk memverifikasi pelepasan :
1.
Menelaah apakah ada aktiva yang baru
menggantikan aktiva yang ada.
2.
Menganalisa keuntungan dan kerugian
akibat pelepasan aktiva dan pendapat rupa-rupa dari adanya penerimaan akibat
pelepasan aktiva.
3.
Menelaah modifikasi pabrik dan perubahan
lini produk, pajak-pajak properti atau penutupan asuransi atas adanya
penghapusan peralatan.
4.
Tanya jawab dengan manajemen dan
pelaksana produksi mengenai kemungkinan pelepasan aktiva.
Bila
mana aktiva dijual atau dilepaskan tanpa adanya pertukaran dengan aktiva
pengganti, penilaian keakuratan transaksi dapat diverifikasi dengan melakukan
pemeriksaan terhadap faktur panjualan dan berkas induk properti terkait. Bila
mana pertukaran aktiva untuk pengganti terjadi, auditor hendaknya yakin bahwa
aktiva yang baru dikapitalisasi dengan layak dan aktiva yang diganti dengan
layak telah dihapuskan dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai buku aktiva
yang dipertukarkan dengan biaya-biaya penambahan aktva baru.
Dua
dari tujuan auditor saat mengaudit peralatan pabrik meliputi penentuan bahwa :
1. Semua
peralatan yang dimiliki telah dibukukan
2. Semua
peralatan pisik yang ada dibukukan pada tanggal neraca.
Malakukan
verifikasi saldo akhir terhadap akumulasi penyusutan
Tujuan
yang biasanya ditekankan dalam audit atas akumulasi penyusutan adalah :
1.
Akumulasi penyusutan seperti yang
dinyatakan dalam berkas induk properti sesuai dengan buku besar, tujuan ini
dapat dicapai dengan pengujian penjumlahan atas akumulasi penyusutan atau
berkas induk properti dan menelusuri totalnya ke buku besar.
2.
Akumulasi penyusutan dalam berkas induk
dihitung dengan tepat.
Audit
atas biaya dibayar dimuka
Biaya
dibayar dimuka, biaya ditangguhkan, dan aktiva tak berwujud merupakan aktiva
yang berbeda-beda umurnya dari yang berumur beberapa bulan sampai yang
berumur beberapa tahun. Dimasukannya
aktiva-aktiva tersebut sebagai aktiva merupakan hasil dari konsep penadingan
beban dengan pendapatan bukannya konsep nilai jual atau nilai likuidasi. Berikut adalah contoh-contoh aktiva tersebut :
Ø Sewa
dibayar dimuka
Ø Biaya
organisasi
Ø pajak
dibayar dimuka
Ø Paten
Ø Asuransi
dibayar dimuka
Ø Merk
dagang
Ø Biaya
yang ditangguhkan
Ø Hak
cipta.
Dalam
bagian ini audit atas asuransi dibayar dimuka dibahas sebagain akun yang
mewakili kelompok ini karena asuransi dibayar dimuka banyak ditemukan dalam
sebagian besar penugasan audit. Hampir beberapa perusahaan memiliki beberapa
jenis asuransi, masalh itu lazim ditemukan dalam audit atas kelompok akun ini.
Tanggung
jawab auditor untuk menelaah perlindungan asuransi merupakan pertimbangan
tambahan yang tidak ditemukan dalam akun lainnya yang termasuk kategori ini.
Register asuransi adalah catatan mengenai polis asuransi yang sedang berlaku
dan tanggal jatuh tempo atas polis tersebut.
Hal-hal
berikut merupakan prosedur analitik yang biasa dilakukan terhadap asuransi
dibayar dimuka dan beban asuransi :
1.
Membandingkan total asuransi yang
dibayar dimuka dan beban asuransi dengan total tahun sebelumnya untuk pengujian
kewajaran.
2.
Menghitung ratio asuransi yang dibayar
dimuka terhadap beban asuransi dan membandingkannya asuransi tahun sebelumnya.
3.
Membandingkan perlindungan dari setiap
polis asuransi pada skedul yang diperoleh dari klien asuransi skedul tahun
sebelumnya untuk pengujian terhadap penghapusan polis-polis tertentu atau perubahan perlindungan
asuransi.
4.
Membandingkan saldo asuransi yang
dibayar dimuka yang dihitung untuk tahun berjalan berdasarkan masing-masing
polis dengan hasil perhitungan tahun sebelumnya untuk pengujuian kesalahan
perhitungan.
5.
Menelaah perlindungan asuransi yang
dimuat pada skedul asuransi dibayar dimuka dengan pegawai klien yang tepat atau
broker asuransi akan kelayakan dan perlindungan.
Polis
asuransi pada skedul asuransi dibayar dimuka adalah ada dan polis yang ada
telah dibukukan
Verifikasi
keberadaan dan pengujian atas penghilangan pembukuan polis asuransi yang
berlaku dapat diuji dengan satu dari dua cara berikut :
1. Mengacu
kedokumentasi pendukung
2. Memperoleh
konfirmasi mengenai informasi asuransi dari agen asuransi perusahaan.
Pendekatan
yang pertama melibatkan pemeriksaan faktur asuransi dan polis yang berlaku,
mengirimkan konfirmasi ke agen asuransi lebih disukai karena hal ini biasanya
tidak membutuhkan banyak waktu dibandingkan dengan melakukan pengujian terhadap
dokumen karena cara ini merupakan verifikasi 100%.
Audit
Atas Kewajiban yang Masih Harus Dibayar
Kewajiban
yang masih harus dibayar adalah estimasi mengenai kewajiban yang dibayar atas
jasa atau manfaat yang diterima sebelum tanggal neraca. Kewajiban yang harus
dibayar lainnya adalah :
·
Pajak penghasilan yang masih harus
dibayar
·
Bunga yang masih harus dibayar
·
Biaya penelitian yang masih harus
dibayar
·
Honor profesional yang masih harus
dibayar
·
Sewa yang masih harus dibayar
·
Biaya garansi yang masih harus dibayar
Dalam
melakukan verifikasi terhadap pajak properti yang masih harus dibayar, semua
tujuan audit adalah relevan kecuali nilai bersih yang dapat direalisir, akan
tetapi ada dua hal yang memiliki arti penting khusus yaitu :
1.
Properti yang ada layak dikuasai actual
pajak yang dimasukan ke skedul kewajiban yang masih harus dibayar. Kegagalan
untuk memasukan properti yang dikenai actual pajak akan mengakibatkan kewajiban
menjadi kurang saji.
2.
Pajak properti yang masih harus dibayar
dibukukan dengan tepat. Perhatian utama dalam keakuratan adalah perlakuan yang
konsisten terhadap akrual dari tahun ke tahun.
Audit
Atas Akun Pendapatan dan Beban
Dengan
mempertimbangkan tujuan laporan rugi laba, berikut ini dua konsep esensial di
dalam audit akun pendapatan dan beban :
1.
Penandingan pendapatan dan beban
periodic merupakan hal yang penting untuk penentuan hasil operasi yang tepat.
2.
Penerapan prinsip akuntansi yang
konsisten untuk periode yang berbeda adalah hal yang penting agar dapat
diperbandingkan.
Audit
atas akun pendapatan dan beban begitu saling berkaitan dengan bagian lain dari audit
sehingga perlu menghubungkan satu sama lain. Uraian singkat mengenai
pengujian-pengujian ini berfungsi sebagai penelaah terhadap materi-materi yang
tercakup pada bab-bab lainnya, akan tetapi lebih penting lagi, hal ini
memperlihatkan keterkaitan antara beberapa bagian audit dengan pengujian
pendapatan dan beban. Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun
tersebut adalah sebagai berikut :
v Prosedur
analitik
v Pengujian
pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
v Pengujian
terinci atas saldo akun.
Beberapa
akun beban timbul dari alokasi data akuntansi bukannya transaksi diskrit. akun
beban tersebut mencakup beban seperti penyusutan, depresi, serta amorisasi hak
cipta dan biaya catalog. Alokasi overhead pabrik ke persediaan dan harga pokok
penjualan merupakan contoh jenis alokasi yang berbeda yang mempengaruhi beban.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bab ini menyimpulkan akun dan transaksi didalam siklus perolehan
dan pembayaran. Auditor harus memahami akun kunci, kelompok transaksi , fungsi
bisnis, dokumen dan catatan yang terkait dengan
trnsaksi siklus perolehan dan pembayaran supaya dapat mengaudit secara
memadai banyak akun yang terkait dengan disiklus ini. Analisis pengujian audit yang
terkait dengan akun dalam siklus ini memberikan rangkuman mengenai pengujian
audit didalam siklus berbeda yang saling berhubungan guna memberikan dasar
verifikasi auditor atas akun laporan keuangan.
2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
baik bagi pembaca dan juga bagi penulis sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar